Pendidikan adalah ladang investasi terbesar dalam
membangun manusia seutuhnya. Sentuhan pendidikan diyakini akan dapat membentuk sumberdaya
manusia (human resources) yang berkualitas. Dalam batasan ini adalah
manusia yang sehat jasmani, cerdas pikiran dan berbudaya baik.
Manusia yang sehat jasmani, jarang mengalami sakit
atau paling tidak, tidak mudah terkena penyakit. Ini membuat mereka lebih
berpeluang untuk aktif, kreatif dan produktif dalam dunia kerja. Dalam jasmani
yang sehat akan terdapat pikiran yang sehat dan cerdas untuk membangun masa
depan yang lebih cerah.
Namun kecerdasan pikiran saja belumlah cukup jika
tidak didukung oleh kecerdasan kepribadian. Pribadi yang cerdas akan mengemuka
dalam bentuk sikap dan tingkah laku yang baik. Menyenangkan orang banyak dan
bukan sebaliknya. Selalu menyusahkan orang lain, bahkan menyusahkan anggota
keluarganya sendiri.
Peranan keluarga dalam pendidikan anak
Ada 3 komponen yang berperan dalam pendidikan anak.
Pendidikan di lingkungan keluarga, lembaga sekolah dan pendidikan di lingkungan
masyarakat. Peranan lingkungan keluarga sangat besar terhadap proses pendidikan
anak.
Meskipun tidakl memiliki struktur kurikulum
sebagaimana lazimnya lembaga sekolah, lingkungan keluarga dipercaya menjadi
pondasi yang kuat bagi pendidikan anak. Hal ini cukup beralasan, anak lahir dan
dibesarkan di lingkungan keluarga. Keadaan ini menjadi saat yang tepat untuk
menenamkan nilai-nilai karakter, budi pekerti dan tingkah laku yang baik bagi
orang tua.
Kedua orang tua atau orang dewasa lainnya di rumah
tangga akan menjadi pendidik pertama. Masalahnya adalah, apakah kedua orang tua
dapat memainkan peranannya sebagai pendidik pertama yang patut diteladani.
Selain itu, waktu anak lebih banyak di lingkungan
keluarga jika dibanding dengan lingkungan lainnya. Oleh sebab itu pendidikan di
lingkungan keluarga berperan sangat strategis dalam pembentukan karakter dan
budi pekerti mulia.
Pola pendidikan keluarga
Pendidikan di lingkungan keluarga akan mengikuti pola-pola tertentu. Namun
demikian pola pendidikan masing-masing keluarga dipengaruhi oleh hal berikut
ini:
1.Karakter orang tua
Pola pendidikan di lingkungan keluarga dipengaruhi
oleh karakter orang tua. Karakter ini meliputi nilai-nilai filosofis dan budaya
yang dianut oleh orang tua. Nilai-nilai ini berpengaruh besar terhadap corak
dan warna pendidikan anak di rumah tangga.
2.Pendidikan orang tua
Pendidikan orang tua akan menentukan sejauh mana
keterlibatan orang tua dalam mendidik anak di rumah tangga. Jika pendidikan
orang tua belum memadai maka tanggung jawab pendidikan anak lebih diserahkan
pada lembaga sekolah.
Namun sebaliknya, orang tua yang mendapat pendidikan
yang cukup memadai lebih banyak keterlibatannya dalam pendidikan anak di rumah
tangga. Lebih memungkinkan untuk mendampingi anak belajar di rumah sehingga
berpeluang untuk memacu prestasi belajar anak di sekolah.
3.Pemenuhan kebutuhan jasmani dan
rohani
Kepedulian orang tua terhadap pemenuhan kebutuhan anak
meliputi makanan dan minuman yang halal, sehat dan bergizi. Dengan memenuhi
kebutuhan anak sesuai dengan tuntunan agama akan membuat anak menjadi sehat
jasmani, berpikir cerdas dan berkepribadian yang baik.
Tiga faktor ini akan ikut mewarnai bagaiamana
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Pola pendidikan di lingkungan
keluarga yang kondusif akan menjadikan anak tumbuh dan berkembang dengan baik.
Maka tugas lembaga lain selain keluarga tidak menjadi lebih berat mengurus anak
tersebut.
Beberapa budaya baik dalam keluarga
Lingkungan keluarga perlu menumbuhkembangkan
budaya-budaya baik dalam keluarga dalam pembentukan karakter anak. Misalnya,
1.Budaya ibadah
Budaya beribadah di rumah tangga menunjukkan adanya
kesadaran akan pendidikan rohaniah dan mental spiritual. Pendidikan ini akan
membentuk nilai keimanan dan ketaqwaan pada anak. Budaya ini tidak dapat
diterapkan melalui doktrin belaka, melainkan melalui contoh dan keteladanan
orang tua.
Ketika orang tua berharap anaknya taat beribadah maka
orang tua perlu melakukannya terlebih dulu sehingga anak dengan mudah mencontoh
kebiasaan orang tua da;lam beribadah.
2.Budaya membaca dan menulis
Budaya membaca di rumah tangga akan menumbuhkan
kebiasaan anggota keluarga untuk selalu mencari dan menggali ilmu pengetahuan
yang bermanfaat. Dan tentunya menjadi komplit bila diikuti dengan budaya
menulis. Menulis adalah kegiatan berkomunikasi dengan orang lain melalui bahasa
tulisan. Gagasan dan ide anak akan dapat dicurahkan melalui bahasa tulis.
3.Budaya hemat
Berhemat dalam keluarga bukan berarti melatih sikap
pelit dan kikir. Konsep hemat dalam lingkungan keluarga adalah memnggunakan
segala sesuatunya sesuai kebutuhan. Jika melewati kebutuhan berarti tindakan
mubazir dan sia-sia. Ini dapat dibudayakan melalui kebiasaan-kebiasaan anggota
keluarga sehari-hari.
4.Budaya disiplin
Budaya disiplin dalam lingkungan keluarga terutama
sekali masalah disiplin waktu. Namun dalam hal ini juga menyangkut penggunaan
waktu sebaik mungkin sehingga tidak terbuang sia-sia. Pembiasaan diri anggota
keluarga terlihat dari bagaimana anggota keluarga menyusun skedul kegiatan
harian. Sekedul harian di rumah untuk orang tua berbeda dengan anak. Anak lebih
terfokus pada kegiatan belajar, bermain, melakukan ibadah dan lain sebagainya.
5.Budaya komunikasi
Tempat curhat yang paling baik adalah bersama orang
tua. Tentu tidak semua hal yang dapat dibicarakan dengan kedua orang tua. Namun
paling tidak kedua orang tua menyediakan waktu dan membuka diri untuk menerima
cerita, keluh-kesah, serta hal lain yang mungkin diceritakan anak.
Komunikasi antara orang tua dan anak sangat penting
ditumbuhkembangkan. Membangun komunikasi yang baik dapat dilakukan pada
waktu-waktu tertentu. Misalnya, ketika makan malam bersama, berkunjung ke
tempat hiburan atau ke kafe pada waktu liburan.
Bagi yang berjauhan antara orang tua dan anak,
komunikasi lewat fasilitas mobile sangat berarti banyak dalam membangun budaya
komunikasi. Boleh juga melalui media sosial yang ada seperti facebook, twitter,
dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Lingkungan keluarga berperanan penting dalam
memabangun pendidikan anak. Orang tua menjadi pendidik pertama dan utama dalam
mengembangkan nilai karakter yang baik. Oleh sebab itu contoh dan suri tauladan
kedua orang tua menjadi hal yang tak dapat dipisahkan dalam mendidik anak di
rumah tangga.
0 Response to "Konsep Pendidikan Anak di Lingkungan Keluarga"
Post a Comment